FACHRUNNNISA NUR BADIYANTI. CINTA AYAH DAN MAMAH MENGUATKANKU

Kamis, 22 Maret 2012

tugas obat


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Obat ialah suatu zat yang digunakan untuk diagnosa, pengobatan, melunakan,penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia maupun hewan. Meskipun obat dapat menyembuhkan namun masih banyak kejadian bahwa seseorang menderita akibat keracunan obat hingga menyebabkan kematian. Obat dapat bersifat racun apabila cara pemakaian dan dosisnya salah. Sebagai petugas kesehatan kita bertanggung jawab untuk memberikan obat kepada pasien dengan tepat dan akurat agar tidak terjadi efek toksik. Diperlukan Pemahaman tentang bagaimana cara kerja dari obat dapat bekerja dengan sebagaimana fungsinya.
Cara pemakaian obat bermacam-macam diantaranya oral, sublingual dan bukal. Cara pemakaian sublingual atau bukal dimaksudkan agar obat tidak rusak akibat kerja getah lambung. Selain yang tersebut adapula pemberian obat secara injeksi. Pemberian obat secara injeksi merupakan cara yang menggunakan rute  paling cepat terutama menggunakan injeksi intra vena. Maka dari itu kita sebagai petugas kesehatan  harus mampu memberikan obat sesuai dengan kebutuhan pasien.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan obat?
2.      Bagaimana cara pemakaian obat?
3.      Apa saja hal-hal yang diperhatikan dalam pemakaian obat?
4.      Bagaimana cara menyimpan obat yang benar?

C.    TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian obat.
2.      Mengetahui cara pemakaian obat yang benar.
3.      Mengetahui hal-hal yang diperhatikan dalam pemakaian obat.
4.      Mengetahui cara menyimpan obat yang benar.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN OBAT
Menurut penulis obat adalah zat kimia yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, menghilangkan rasa nyeri, mendiagnosa penyakit, menyembuhkan, membuat mengantuk, sebagai stimulan dan sebagai pencahar. Salah satu obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit adalah anastesi atau obat bius yang digunakan saat khitan. Obat dapat menghilangkan rasa nyeri contohnya ponstan yang digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada gigi. Tujuan obat salah satunya untuk mendiagnosa penyakit misalnya montoux tes. Obat juga dapat menyembuhkan penyakit misalnya penyakit diare dapat sembuh oleh obat entrosstop. Selain itu fungsi obat adalah membuat mengantuk tujuannya agar pasien mendapatkan istirahat yang cukup sehingga penyakitnya cepat sembuh. Obat digunakan sebagai stimulan/perangsang contoh pemberian oksitosin pada ibu yang melahirkan. Obat juga dapat sebagai pencahar misalnya saat pasien akan dioprasi maka dilakukan huknah.
Menurut WHO obat adalah zat kimia yang digunakan untuk mengubah/memeriksa sistem tubuh, baik dalam keadaan fisiologis/patologis. Dari penjelasan tersebut obat tidak hanya digunakan dalam kondisi patologis atau dalam keadaan sakit. Obat yang digunakan dalam keadaan patologis misalnya obat parasetamol untuk mengobati demam/panas. Obat juga dapat digunakan dalam kondisi fisiologis atau dalam keadaan sehat. Obat yang digunakan dalam keadaan sehat salah satunya adalah vitasimin yang digunakan untuk membantu menambah daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Menurut KBBI obat adalah bahan yang digunakan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit. Menurut Departement Kesehatan, obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).
Menurut wikipedia obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk melawan penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.

B. CARA PEMAKAIAN OBAT
            Cara pemakaian obat bervariasi sesuai rute pemberian obat. Rute pemberian obat meliputi oral, sub lingual, bukal, per vagina, per rectal, melalui hidung, telinga, mata dan injeksi.
a.  Pemberian obat secara oral
            Obat oral dapat diminum sesuai dengan dosis dan jangka waktu. Apabila meminum obat dalam bentuk cair, gunakanlah sendok takar, karena rata-rata sendok makan tidak sesuai untuk ukuran dosis.
Kelebihan:
1.      Paling banyak digunakan karena mudah, murah aman dan nyaman.
2.      Bentuk obat yang diberikan tablet, sirup, kapsul atau puyer.
Kelemahan:
1.      Aksi lambat sehingga tidak dapat digunakan dalam keadaan gawat.
2.      Waktu 30-45 menit untuk absorbsi, puncaknya 1-1,5 jam.
3.      Rasa dan bau tidak enak sering mengganggu pasien.
4.      Tidak dapat dipakai bila pasien mual, muntah, semi koma, menjalani pengisapan cairan lambung dan gangguan menelan.
5.      Beberapa obat dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan muntah (Fe dan salisilat).
6.      Dipengaruhi oleh penyakit tertentu misal diare.

Pemberian obat secara oral
b.  Pemberian secara sub lingual atau bukal
               Obat sub lingual tidak untuk ditelan maupun dikunyah. Cara pemakaian obat sub lingual dengan meletakkan obat di bawah lidah sampai habis diabsorbsi pembuluh darah di bawah permukaan lidah, jika ditelan obat akan hancur akibat kerja getah lambung atau didetoksifikasi dengan sangat cepat oleh hati sehingga kadar terapiotik darah tidak tercapai. Pemberian obat bukal sama seperti sub lingual yaitu tidak boleh ditelan maupun dikunyah serta meletakkanya di antara pipi dan gusi sampai habis diabsorbsi pembuluh darah.
Kelebihan : Efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari.
Kelemahan : Jika pasien tidak kooperatif maka obat akan ditelan atau dikunyah oleh pasien.
                                             IMG0102A.jpg
           Pemberian obat secara sub lingual                                      Pemberian obat secara bukal
a.      Pemberian obat tetes mata
               Terdapat dua macam sediaan untuk mata yaitu bentuk cairan (obat tetes mata) dan bentuk setengah padat (salep mata). Dua sediaan tersebut merupakan produk yang pembuatannya dilakukan secara steril (bebas kuman) sehingga dalam penggunaannya harus diperhatikan agar tetap bebas kuman. Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), hindari ujung wadah obat tetes mata terkena permukaan benda lain (termasuk mata) dan wadah harus tetap tertutup rapat sesudah digunakan. Apabila mengalami peradangan pada mata (glaukoma atau inflamasi), petunjuk penggunaan harus diikuti dengan benar.
Cara penggunaan obat tetes mata:
                           i.            Cuci tangan.
                         ii.             Tengadahkan kepala pasien dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah.
                       iii.            Tekan botol tetes atau tube salep hingga cairan atau salep masuk dalam kantung mata bagian bawah .
                       iv.            Tutup mata pasien perlahan–lahan selama 1 sampai 2 menit.
                          v.            Untuk penggunaan tetes mata tekan ujung mata dekat hidung selama 1-2 menit; untuk penggunaan salep mata, gerakkan mata ke kiri-kanan, ke atas dan ke bawah.
                        vi.            Setelah obat tetes atau salep mata digunakan, usap ujung wadah dengan tisu bersih, tidak disarankan untuk mencuci dengan air hangat.
                       vii.            Tutup rapat wadah obat tetes mata atau salep mata.
                     viii.            Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.

Pemberian obat melalui tetes mata
b.      Pemberian obat melalui hidung
            Cara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung dapat dilakukan jika ada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.
Terdapat dua macam sediaan untuk hidung yaitu obat tetes hidung dan obat semprot hidung.
Cara penggunaan obat tetes hidung :
      Cuci tangan.
      Bersihkan hidung.
      Tengadahkan kepala.
      Teteskan obat di lubang hidung.
      Tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung.
      Bilas ujung obat tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tisu
     kering.
      Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Cara penggunaan obat semprot hidung :
      Cuci tangan.
      Bersihkan hidung dan tegakkan kepala.
      Semprotkan obat ke dalam lubang hidung sambil tarik napas dengan cepat.
      Untuk posisi duduk tarik kepala dan tempatkan di antara dua paha.
      Cuci botol alat semprot dengan air hangat (jangan sampai air masuk ke dalam
     botol) dan keringkan dengan tissue bersih setelah digunakan.
      Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.

Pemberian obat tetes hidung
c.       Pemberian obat melalui telinga
Cara penggunaan obat tetes telinga :
      Cuci tangan.
      Bersihkan bagian luar telinga dengan cotton bud.
      Kocok sediaan terlebih dahulu bila sediaan berupa suspensi.
      Miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring dengan telinga yang akan ditetesi obat, menghadap ke atas.
      Tarik telinga ke atas dan ke belakang (untuk orang dewasa) atau tarik telinga ke bawah dan ke belakang (untuk anak-anak).
      Teteskan obat dan biarkan selama 5 menit.
      Keringkan dengan kertas tisu setelah digunakan.
      Tutup wadah dengan baik.
      Jangan bilas ujung wadah dan alat penetes obat.
      Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Pemberian obat melalui telinga
d.      Pemberian obat melalui supositoria
Cara penggunaan supositoria :
      Cuci tangan.
      Buka bungkus aluminium foil dan basahi supositoria dengan sedikit air.
      Pasien dibaringkan dalam posisi miring.
      Dorong bagian ujung supositoria ke dalam anus dengan ujung jari.
      Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan .
      Jika supositoria terlalu lembek, sehingga sulit untuk dimasukkan ke dalam anus,
     maka sebelum digunakan sediaan supositoria ditempatkan di dalam lemari
     pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum
     membuka bungkus kemasan aluminium foil.
g.  Sediaan Krim/Salep Rektal
  Cara penggunaan krim/salep rektal :
a. Tanpa aplikator
      Bersihkan dan keringkan daerah rektal.
      Masukkan salep atau krim secara perlahan ke dalam rektal.
      Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
b. Dengan menggunakan aplikator
      Hubungkan aplikator dengan wadah krim/salep yang sudah dibuka.
      Masukkan ke dalam rektum.
      Tekan sediaan sehingga krim/salep ke luar.
      Buka aplikator, cuci bersih dengan air hangat dan sabun.
      Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Pemberian obat secara rektal
h.  Sediaan Ovula /obat vagina
Pemberian obat melalui vagina adalah pemberian obat yang dilakukan dengan memasukkan obat melalui vagina. Cara penggunaan sediaan ovula dengan menggunakan aplikator:
      Cuci tangan dan aplikator dengan sabun dan air hangat sebelum digunakan.
      Baringkan pasien dengan kedua kaki direnggangkan.
      Ambil obat vagina dengan menggunakan aplikator.
      Masukkan obat ke dalam vagina sejauh mungkin tanpa dipaksakan.
      Biarkan selama beberapa waktu.
      Cuci bersih aplikator dan tangan dengan sabun dan air hangat setelah
     digunakan. 

Pemberian obat secara vagina
e.       Pemberian obat melalui injeksi
Beberapa obat dapat diberikan dengan cara injeksi. Macam-macam teknik yang digunakan yaitu intra cutan, sub cutan, intra muskulus dan intra vena.
1.      Intracutan merupakan pemberian obat melalui jaringan intrakutan yang dilakukan di bawah epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral. Intracutan biasa digunakan untuk mengetahui sensitivitas tubuh terhadap obat yang disuntikan agar menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test) dan menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).
2.      Subcutan  adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan lemak di bawah dermis.  Jenis obat yang lazim diberikan secara SC antara lain vaksin, narkotik, heparin, obat-obatan pre operasi dan insulin. Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Pada pemakaian injeksi subkutan untuk jangka waktu yang lama maka injeksi perlu direncanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang berbeda. Absorpsi biasanya berjalan lambat dan konstan, sehingga efeknya bertahan lebih lama. Pemberian obat bersama dengan vasokonstriktor juga dapat memperlambat absorpsinya.
3.      Intramusculer merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot. Kelebihannya absorbsi lebih cepat dibandingkan dengan subcutan. Lokasi penyuntikan pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal (dengan posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid), daerah ini digunakan dalam penyuntikan dikarenakan massa otot yang besar, vaskularisasi yang baik dan jauh dari syaraf. Pemberian obat secara Intramusculer sangat dipengaruhi oleh kelarutan obat dalam air yang menentukan kecepatan dan kelengkapan absorpsi obat . Obat yang sukar larut seperti dizepam dan penitoin akan mengendap di tempat suntikan sehingga absorpsinya berjalan lambat, tidak lengkap dan tidak teratur. Obat yang larut dalam air lebih cepat diabsorpsi.
4.      Intravena artinya memasukkan cairan obat langsung ke dalam aliran darah. Keuntungan intravena waktu lebih cepat sehingga obat langsung masuk ke jantung.  Lokasi yang digunakan untuk penyuntikan pada lengan (vena mediana cubiti / vena cephalica ), pada tungkai (vena saphenosus), pada leher (vena jugularis) khusus pada anak, pada kepala (vena frontalis, atau vena temporalis) khusus pada anak
Pemberian obat melalui suntikan

C. HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN SAAT PEMAKAIAN OBAT
            Minumlah obat sesuai anjuran, pada waktu yang tepat dan sesuai jangka waktu pengobatan yang telah ditentukan. Penggunaan obat tanpa petunjuk langsung dari dokter hanya boleh untuk penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas serta untuk keadaan atau masalah kesehatan yang ringan. Obat bebas dan obat bebas terbatas yang dimaksud adalah obat untuk pertolongan pertama yang dijual bebas di pasaran dan terbatas jumlahnya. Misalnya jika ada pasien yang sakit gigi maka pertolongan pertama yang kita berikan sebagai bidan adalah memberikan puyer yang bersifat menggurangi rasa sakit namun tidak menyembuhkan. Jika anda menggunakan obat bebas atau obat bebas terbatas ikutilah aturan yang tercantum pada kemasan kecuali disarankan oleh tenaga kesehatan.
Penggunaan obat bebas atau obat bebas terbatas tersebut tidak dimaksudkan untuk penggunaan secara terus-menerus. Jika anda merasa obat yang digunakan tidak memberikan manfaat atau menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan hubungi segera tenaga kesehatan terdekat. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan mencampur berbagai jenis obat-obat dalam satu wadah. Etiket pada wadah obat jangan dibuang karena pada etiket tersebut tertera cara penggunaan dan informasi efek samping obat yang penting. Untuk menghindari kesalahan, jangan meminum obat di tempat gelap. Bacalah cara pemakaian sebelum meminum obat dan tanggal kadaluarsanya.
            Beberapa obat akan bekerja optimal bila diminum pada waktu makan, pada waktu lambung kosong dan setelah makan. Selalu memperhatikan petunjuk yang tertera pada etiket obat dan tenaga kesehatan sangatlah perlu karena obat mempunyai cara kerja yang berbeda-beda. Dalam pemakaian obat tetes mata harus diperhatikan agar obat tetes mata dan obat salep tetap steril. Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), ujung wadah obat tetes mata jangan terkena permukaan benda lain (termasuk mata) dan wadah harus tetap tertutup rapat sesudah dipakai. Untuk menghindari infeksi, jangan gunakan obat tetes mata atau obat salep mata pada lebih dari satu orang. Begitu juga pada obat tetes hidung, untuk menghindari infeksi gunakan obat tetes hidung pada satu orang.
D. CARA PENYIMPANAN OBAT YANG BENAR
1.      Simpan obat dalam almari obat agar dapat digunakan segera pada saat dibutuhkan.
2.      Menjauhkan obat dari jangkauan anak-anak. Anak-anak belum mengerti tentang kegunaan obat dan cara pemakaian obat. Dengan menjauhkan obat dari jangkauan anak-anak kita bisa meminimalisir kesalahan akibat pemberian obat.
3.      Usahakan etiket obat menghadap ke depan dengan alasan agar mudah dibaca saat dibutuhkan.
4.      Jangan mencampur obat dengan bahan lain. Hal ini untuk menghindari kesalahan pengambilan obat.
5.      Menyimpan obat dalam kemasan asli dan menutup rapat. Pada beberapa kemasan obat terdapat cara penggunaan dan efek samping obat sehingga mempermudah dalam pemakaian obat. Ada beberapa obat bila dibiarkan terbuka atau terkena udara akan menguap, dengan menutup rapat obat dapat juga menghindarkan mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak.
6.      Menyimpan obat di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari. Beberapa obat akan berkurang khasiatnya bila terkena matahari langsung atau berada dalam suhu ruangan yang kurang baik.
7.      Jangan menyimpan kapsul/tablet di tempat lembab/panas karena dapat merusak obat sehingga khasiat obat menurun.
8.      Jangan menyimpan obat cair dalam lemari pendingin kecuali atas anjuran tenaga kesehatan. Hal ini bertujuan unutk menghindarkan obat cair seperti sirup membeku.
9.      Jangan menyimpan obat expayed.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat adalah zat kimia yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, menghilangkan rasa nyeri, mendiagnosa penyakit, menyembuhkan, membuat mengantuk, sebagai stimulan dan sebagai pencahar. Cara pemakaian obat bervariasi sesuai rute pemberian obat. Rute pemberian obat meliputi oral, sub lingual, bukal, per vagina, per rectal, melalui hidung, telinga, mata dan injeksi.
Cara pemakaian obat menunjukkan bahan pembuat obat serta mempengaruhi khasiat obat. Hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian obat adalah selalu membaca etiket dan tanggal kadaluarsa. Obat harus disimpan di almari obat dan jangan dicampur dengan bahan  lain. Sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter mengenai obat yang akan kita pakai.















1 komentar: