HOMEOSTASIS
I.
PENGERTIAN
Homeostasis merupakan mekanisme tubuh
untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang
dialaminya. Proses homeostasis dapat terjadi apabila tubuh mengalami stress,
yang secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk
menjaga kondisi agar tetap seimbang.
Dalam pengertiannya Homeostasis adalah
pemeliharaan kesatuan, stabilitas dan ketetapan fungsi tubuh.. Homeostatis
berfungsi sebagai system terbuka dimana manusia berupaya untuk tetap memelihara
stabilitas dan ketetapan dalam dirinya karena manusia adalah sebagai subjek
terhadap segala pengaruh dan tantangan yang ada pada dirinya.
Konsep homeostatis telah digunakan oleh
berbagai macam fungsi organ tubuh secara fisiologis. Menurut Cannon tujuan
homeostatis adalah kebebasan, yaitu bahwa dari detik ke detik manusia bebas
tidak memperhatikan proses-proses tubuh dalam memelihara keseimbangan
asam-basa, cairan, makanan sel dan lain-lain..
Terdapat 2 jenis keadaan konstan dalam
homeostasis yaitu:
1.
System tertutup –
keseimbangan stasis
Dimana keadaan dalam yang tidak berubah.
Seperti botol tertutup.
2.
System terbuka –
keseimbangan dinamik
Dimana keadaan dalam
yang konstan walaupun system ini terus
berubah . contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun
II.
MACAM – MACAM HOMEOSTASIS
Homeostasis terdiri atas homeostasis fisilogis dan psikologis.
A.
Homeostasis fisiologis
Regulasi homeostasis yang
dilakukan yaitu upaya memperthankan
keadaan lingkungan dalam yang stabil. Berikut upaya yang dilakukan tubuh agar
tetap stabil:
a.
The receptor : menerima informasi jika
terjadi perubahan
Dalam lingkungan.
b.
The control center : menerima dan memproses informasi
dari
Receptor.
c.
The efector : merespons perintah –
peritah dari control
Center.
dalam tubuh manusia dikendalikan oleh
sistem endokrin dan sistem saraf otonom.
Proses
homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara berikut:
1. Pengaturan diri.
Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat.
Contohnya pada proses pengaturan fungsi organ tubuh.
2. Kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan yang
terjadi didalamnya. Missal, apabila lingkungan dingin, maka pembuluh darah
perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap
stabil.
. 3.Umpan balik negative
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam
keadaan abnormal, tubuh secara otomatis akan melakkan mekanisme umpan balik
untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4.untuk menoreksi keidakseimbangan fisiologis
Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia, akan terjadi
proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke
sel tubuh.
Berikut merupakan system pengatur homeostasis :
a.
Umpan balik negative
Rangasangan awal
|
Respon
|
Rangasangan
menurun
|
Siklus
umpan balik (-)
|
![]() |
Pada
dasarnya tingginya konsentrasi akan menurunkan konsentrasi dan merupakan
sesuatu yang negative bagi perangsangan awal. Berikut merupakan contoh dari
umpan balik negative:
CO2 dalam
CES tinggi akan meningkatkan ventilasi paru – paru. Peningkatan ventilasi paru – paru akan menurunkan konsentrasi CO2.
b. Umpan balik positif
Rangasangan awal
|
Respon
|
Rangasangan
menurun
|
Siklus
umpan balik (-)
|

Respon ini
untuk meningkatkan rangsangan. Seringkali umpan balik positif menyebabkan
lingkaran setan sehingga terjadi kematian. Namun pada umpan balik positif yang
ringan masih bisa diatasi dengan meknisme umpan
balik negative tubuh.
Contohnya:
proses kelahiran saat kepala bayi terdorong melewati servik. peregangan servik
yang terjadi megakibatkan konsentrasi yang lebih kuat.
Pengaturan juga tidak hanya lewat umpan balik
tetapi dapat bersifat ke depan (feed- forward control) yang memungkinkan tubuh
mengantisipasi perubahan yang akan datang.
B. Homeostasis Psikologis
Berfokus
pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari
pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma
dan kultur masyarakat. Contoh: homeostasis psikologis adalah mekanisme
pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas,
mencerca, dll.
Menurut Frued homeostasis terjadi
berdasarkan kerjasama antara fungsi id, ego dab superego. Ia menambahkan bahwa manusia adalah makhluk yang seimbang
karena memiliki fungsi tersebut. Manusia dibanjiri oleh rangsangan dan dorongan
untuk mendapat rangsangan tersebut berdasarkan yang dimiliki id. Namun manusia
tidak begitu saja memenuhi dorongan tersebut karena, ego berperan dalam menunda
ketegangan sampai ditemukan pemenuhan secara objektif (reality principal).
Sedangkan superego merintangi impuls – impuls id dan mendorong ego untuk
mengganti tujuan realistis degan moralistis.